Minggu, 27 September 2020

Tidak Ada Perbedaan Antara Perempuan Dan Laki-laki

Tips Dan Trik - Munculnya ketidakadilan terhadap perempuan dengan dalih agama yang disebabkan oleh pengaruh sejarah, budaya dan tradisi lingkungan patriarkhi dalam masyarakat, sehinggga meningkatkan sifat dan perilaku turun temurun secara individual menentukan status perempuan dan ketidaksetaraan gender. Hal ini menimbulkan mitos yang salah disebarkan melalui nilai-nilai dan interpretasi-interpretasi ajaran agama melalui kesalahan tentang superioritas laki-laki yang melemahkan perempuan.

Pandangan dasar mitos teratas yang menyebabkan ketidakadilan terhadap perempuan adalah:

1. Keyakinan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk seorang p



ria, sehingga perempuan menganggap bahwa perempuan sebagai makhluk kedua ketika laki-laki tidak ada maka perempuan juga tidak ada. Karena kehadiran perempuan dianggap hanya pelengkap dan selalu tunduk pada kontrol laki-laki atas.

2. Yakin bahwa perempuan adalah sumber masalah atas mengusir dia pria dari surga. Sehingga dapat dikatakan bahwa perempuan adalah sumber wabah.

Secara kronologis, asal-usul peristiwa manusia tidak dijelaskan oleh Al-Qur'an. Kisah penciptaan manusia melalui Hadits yang kurang dikenal, kisah israilliyat dan sejarah yang bersumber dari Taurat, Injil, dan sebagainya. Substansi asal-usul Kejadian Adam dan Hawa juga tidak dibahas secara eksplisit. Memang ada isyarat bahwa Adam diciptakan dari tanah dan kemudian dengan tulang rusuk Adam diciptakan Hawa lah, tetapi sikap ini diperoleh bukan melalui deskripsi al Quran. Kata Hawa atas hal ini dianggap sebagai seorang wanita yang menjadi istri Adam, selama itu tidak disebutkan dalam Al-Quran. Bahkan klaim tentang orang pertama Adam masih ditutupi oleh beberapa kalangan.

Jenis kelamin dalam Islam - dalam Al-Quran tidak mengajarkan diskriminasi antara pria dan wanita sebagai manusia. Di hadapan Allah pria dan wanita memiliki derajat dan posisi yang sama. Oleh karena itu pandangan posisi perempuan sudah tepat dimodifikasi dengan tepat, karena Al-Qur'an selalu menyerukan Keadilan, keamanan dan ketenangan pikiran yang selalu mengutamakan kebaikan dan mencegah kejahatan. Dalam surah al-Israa ' ayat 70, yang berarti: "dan sesungguhnya kita memiliki hak mulia dari anak-anak Adam, kami membawa mereka di darat dan laut, kami memberi mereka rezeki dari hal-hal baik yang kita memiliki kecenderungan untuk dan bahwa kita} diskusi mereka dengan manfaat dari makhluk terkemuka yang telah kita ciptakan "(QS. Al-Isra' [17]: 70)

Bahwa Allah telah menciptakan pria dan wanita dengan kedudukan yang terbaik dan paling mulia. Manusia juga diciptakan dengan memiliki rasa, perasaan, dan menerima instruksi. Oleh karena itu Al-Qur'an tidak mengenal perbedaan antara pria dan wanita, karena di hadirat Allah adalah sama yang membedakan antara laki-laki dan perempuan hanya dalam hal kursus biologis.

Gender menurut Al-Quran, menurut Dr. Nasaruddin Umar dalam jurnal pemikiran Islam Tentang pemberdayaan perempuan (2002) ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa pria dan wanita sama menurut Islam, di antaranya adalah:

• Pria dan wanita sama-sama sebagai hamba menurut QS. Al-Dzariyat [51]: 56. Dalam kapasitas sebagai hamba tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Keduanya memiliki peluang yang sama untuk berada di sisi Allah dalam Al-Qur'an dapat diistilah kan karena orang-orang berhati-hati. Pencapaian cita-cita paling manusiawi teratas tidak dilihat pada jenis kelaminnya, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Hujurat [49]: 13.

• Adam dan Hawa terlibat aktif dalam drama kosmik, yaitu kisah Adam dan Hawa di surga untuk keluar ke Bumi, selalu menekankan keduanya secara aktif, dengan menggunakan kata ganti untuk dua orang (huma), yaitu kata ganti untuk Adam dan Hawa.

• Pria dan wanita sama-sama berpotensi mencapai prestasi maksimum, tidak ada perbedaan bagi keduanya. Didefinisikan secara khusus dalam tiga ayat, yaitu Ali Imran 195, Nisa 'al Nahl, dan 124 97. Mereka bertiga mengisyaratkan konsep kesetaraan antara pria dan wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar