Kamis, 25 November 2021

Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati Penyakit Kusta


Tips dan Trik - Kusta adalah penyakit menular yang menyebabkan luka parah pada kulit dan kerusakan saraf di lengan, kaki, dan area kulit di sekitar tubuh Anda. Penyakit kusta sudah ada sejak zaman dahulu. Wabah telah mempengaruhi orang-orang di setiap benua.

 

Tapi kusta, juga dikenal sebagai penyakit Hanson, tidak begitu menular. Anda dapat tertular hanya jika Anda melakukan kontak dekat dan berulang dengan tetesan hidung dan mulut dari seseorang dengan kusta yang tidak diobati. Biasanya penyakit kusta itu lebih mudah tertular ke anak-anak bila dibandingkan dengan orang dewasa.

 

Saat ini, sekitar 208.000 orang di seluruh dunia terinfeksi kusta, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kebanyakan dari mereka di Afrika dan Asia. Sekitar 100 orang didiagnosis dengan kusta di AS setiap tahun, sebagian besar di Selatan, California, Hawaii, dan beberapa wilayah AS.

 

Gejala kusta

 

Penyakit kusta itu sangat berpengaruh kepada saraf dan sumsum tulang belakan kita, yang disebut saraf perifer. Ini juga dapat menyerang mata Anda dan jaringan tipis yang melapisi bagian dalam hidung Anda.

 

Biasanya penyakit kusta itu di awali dengan luka pada kulit, atau terdapat benjolan pada kulit yang tidak hilang-hilang. Dan berkembang menjadi luka kulit yang sedikit memucat.

 

Penyakit kusta juga bisa menular, maka waspada lah terhadap orang yang sudah terinfeksi kusta. Ketika kita sudah terlanjur bersentuhan dengan orang yang mengidap kusta maka kita akan tertular sekitar 3 tahun kedepan. Memang cukup lama, namun jangan sampai membuat kita lengah. Jeda waktu yang cukup lama itu disebut masa inkubasi. Semakin panjang masa inkubasi semakin sulit pula untuk mengobatinya.

 

Apa Penyebab Kusta?

 

Jneis bakteru yang disebut Mycobacterium Leprae (M. Leprae) itu adalah penyebab utama kusta. Selain nama kusta, penyakit ini memiliki julukan sebagai penyakit Hansen. Tidak jelas awal muasal penyakit kusta pertama ditularkan. Ketika penderita kusta batuk atau bersin dan cairan atau bakteri M. leprae di hirup oleh orang lain maka itu bisa disebut bentuk penularan. Begitupun kontak fisik yang terjadi oleh penderita kusta terhadap orang lain merupakan salah satu penularan penyakit kusta Namun apabila Anda tertular kusta di saat hamil, maka Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan keadaan anak Anda.


 

Bentuk-Bentuk Penyakit Kusta

 

Kusta ditentukan oleh jumlah dan jenis luka kulit yang Anda miliki. Apa bila kita menginkan pengobatan ata spenyakit kusta kita, maka kita harus melihat heja dan jenisnya terlebih dahulu:

  • Tuberkuloid. Bentuk kusta yang ringan dan tidak terlalu parah. Orang dengan tipe ini hanya memiliki satu atau beberapa bercak datar, kulit berwarna pucat (kusta paucibacillary). Area kulit yang terkena mungkin terasa mati rasa karena kerusakan saraf di bawahnya. Kusta tuberkuloid kurang menular dibandingkan bentuk lainnya.
  • Lepromatosa. Bentuk penyakit yang lebih parah. Ini membawa benjolan kulit luas dan ruam (kusta multibasiler), mati rasa, dan kelemahan otot. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi pria juga dapat terpengaruh. Penyakit ini lebih menular daripada kusta tuberkuloid.
  • Garis batas. Orang dengan kusta jenis ini memiliki gejala bentuk tuberkuloid dan lepromatosa.
  • Baca Juga: Manfaat Bawang Untuk Kesehatan

 

Anda mungkin juga mendengar dokter menggunakan klasifikasi yang lebih sederhana ini:

  • Lesi tunggal paucibacillary (SLPB): Satu lesi
  • Paucibacillary (PB): Dua hingga lima lesi
  • Multibasiler (MB): Enam atau lebih lesi

 

Diagnosa Kusta

 

Jika Anda memiliki luka kulit yang mungkin kusta, dokter akan mengambil sampel kecil darinya dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa. Ini disebut biopsi kulit. Dokter Anda mungkin juga melakukan tes apusan kulit. Jika Anda menderita kusta paucibacillary, tidak akan ada bakteri dalam hasil tes. Jika Anda memiliki kusta multibasiler, akan ada.

 

Untuk mengetahui secara jelas, maka Anda perlu melakukan tes untuk bisa melihat dengan jelas jenis kusta apa yang sedang Anda derita. Untuk tes ini, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil bakteri penyebab kusta yang tidak aktif tepat di bawah kulit lengan bawah Anda. Mereka akan memeriksa tempat di mana Anda mendapat suntikan 3 hari kemudian, dan kemudian lagi 28 hari kemudian, untuk melihat apakah Anda memiliki reaksi. Jika Anda memiliki reaksi, Anda mungkin menderita kusta tuberkuloid atau tuberkuloid borderline. Orang yang tidak memiliki kusta atau yang memiliki kusta lepromatosa tidak akan bereaksi terhadap tes ini.

 

Pengobatan Kusta

 

Penyakit kusta bisa disembuhkan. Kalau kita melihat sejarah maka kita akan melihat banyak penyakit kusta bisa sembuh. Apabila kita mempunyai penyakit kusta namun tidak memliki uang untuk berobat maka datangilah  Organisasi Kesehatan Dunia karena mereka memberikan layanan gratis.

 

Pengobatan tergantung pada jenis kusta yang Anda miliki. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi. Biasanya kalau kita sudah berkunjung ke dokter maka kebanyakan dari dokter merekomondasikan Anda untuk berobat sekitar 6 bulan sampai satu tahun lamanya. Jika Anda menderita kusta parah, Anda mungkin perlu minum antibiotik lebih lama. Antibiotik tidak dapat mengobati kerusakan saraf yang menyertai kusta.

 

Pengobatan umum yang mengandalkan terapi dengan cara menggabungkan antibotik atau yang biasa kita sebut Terapi Multidrug (MDT). Itu berarti Anda akan minum dua atau lebih obat, seringkali antibiotik:

  • Kusta pausibasiler: Penyakit jenis kusta ini akan memaksa Anda untuk menkonsumsi dua antibiotic sekaligus. Ada yang perhari (dapson) ada juga yang perbulan (rifampisin).
  • Kusta multibasiler: Penyakit kusta jenis ini lebih repot lagi dimana Anda akan mengkonsumsi perhari dua antibiotic sekaligus (klofazimin dan dapson) dan juga tetap mengkonsumsi perbulan(rifampisin). Anda akan menjalani terapi multidrug selama 1-2 tahun, dan kemudian Anda akan sembuh.
  • Baca Juga: Dampak Negatif Kalau Kita Kurang Mandi

 

Anda juga dapat menggunakan obat anti-inflamasi untuk mengontrol nyeri saraf dan kerusakan yang berhubungan dengan kusta. Ini bisa termasuk steroid, seperti prednison.

 

Dokter terkadang mengobati kusta dengan thalidomide, obat ampuh yang menekan sistem kekebalan Anda. Ini membantu mengobati nodul kulit kusta. Thalidomide juga diketahui menyebabkan cacat lahir yang parah dan mengancam jiwa. Jangan pernah meminumnya jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.

 

Komplikasi Kusta

 

Apabila kita sudah terlanjur membiarkan penyakit kusta tanpa ada pengobatan sama seklai, maka itu bisa merusak seluruh syaraf yang ada pada tubuh kita.

 

Komplikasi kusta dapat meliputi:

  • Kebutaan atau glaukoma
  • Iritasi
  • Rambut rontok
  • Infertilitas
  • Cacat wajah (termasuk pembengkakan permanen, benjolan, dan benjolan)
  • Disfungsi ereksi dan infertilitas pada pria
  • Gagal ginjal
  • Melemahnya otot pada tubuhkita sehingga kita tidak leluasa dalam mengendalikan tangan dan kaki kita.
  • Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung Anda, yang dapat menyebabkan mimisan dan hidung tersumbat kronis
  • Kerusakan permanen pada saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang Anda, termasuk di lengan, tungkai, dan kaki

 

Kerusakan saraf dapat menyebabkan hilangnya perasaan yang berbahaya. Apbila Anda sudah terlanjur membiarkan kusta merusak saraf Anda, maka luka yang terdapat pada bagian tubuh anda tidak akan terasa sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar